MISTERI FENOMENA LORONG WAKTU

Berita tentang lorong waktu yang terkenal yaitu ketika ditemukannya kapten kapal Titanic yang tenggelam pada 15 April 1912, Kapten Smith yang berusia 60 tahun ditemukan pada 9 Agustus 1991 dengan tidak ada perubahan pada penampakan fisiknya yang seharusnya sudah berusia 139 tahun. Menurut para ahli, kapten Smith telah melewati sebuah lorong waktu, sehingga terbawa ke masa depan dengan cepatnya. Berikut kami rangkum 5 fakta misteri tentang lorong waktu, sebagai berikut : 

1. Ilmuwan Amerika
Seorang ilmuwan asal Amerika Serikat mengemukakan pendapat tentang lorong waktu, bahwa mata manusia tidak bisa melihat benda di ruang lainnya, yang menjadi tanda keberadaan sebuah lorong waktu.
Daerah Segitiga Bermuda sangat terkenal sebagai tempat hilangnya kapal laut dan pesawat terbang. Menurut ilmuwan tersebut, kapal dan pesawat tersebut memasuki sebuah lorong waktu yang tidak diketahui kemana tujuannya.


2. Sifat Materi
Keinginan manusia untuk membuat sebuah lorong waktu mungkin sangatlah sulit, bahkan tidak mungkin bisa dibuat. Menurut para ahli, objektivitas lorong waktu tidak dapat terlihat, tidak dapat disentuh, dan sangat tertutup untuk kehidupan manusia, namun hal tersebut tidaklah mutlak; karena terkadang lorong waktu bisa terbuka dengan sendirinya di suatu tempat di muka bumi ini.

3. Sistem Waktu
Lorong waktu tidak memiliki sebuah sistem waktu. Menurut para ilmuwan, ketika memasuki lorong waktu maka kemungkinan bisa pergi ke masa lalu yang sangat jauh atau bisa juga pergi ke masa depan. Hal tersebut dikarenakan waktu di dalam sebuah lorong waktu dapat bersifat searah maupun berlawanan arah, dan bahkan bisa diam.

4. Misterius
Menurut para ahli, ketika suatu benda atau manusia memasuki lorong waktu maka dia akan menghilang secara misterius atau lenyap seketika dari pandangan orang yang melihatnya. Hal tersebut juga akan sama ketika sebuah benda atau manusia tersebut keluar dari lorong waktu, maka dia akan muncul secara misterius atau tiba-tiba muncul dalam pandangan.

5. Ajaran Islam
Para ahli juga menyatakan bahwa ketika memasuki sebuah lorong waktu maka waktu di bumi akan diam, dikarenakan manusia atau benda yang berada dalam lorong waktu tersebut tidak memiliki sistem waktu. Oleh karena itu, walaupun hilang selama 2 tahun, 10 tahun, 50 tahun; maka benda atau manusia yang berada dalam lorong waktu akan merasakan seperti hanya berada pada hari yang sama atau satu hari. Teori ini sejalan dengan teori relativitas Einstein, yang ternyata secara special juga dijelaskan dalam Alquran, kitab suci umat Islam.
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” QS. 32 SAJDAH:5

Korban Titanic yang muncul kembali
Dua orang korban musibah Kapal Titanic pada tahun 1912, tiba-tiba muncul dalam keadaan masih hidup. Secara fisik mereka tidak berubah persis seperti semula. Teori lorong waktu telah menjawabnya.
Di antara kedua korban yang beruntung ini, yang satu adalah seorang penumpang wanita yang ditemukan pada tahun 1990, dan lainnya lagi adalah seorang kapten kapal Titanic yang ditemukan pada tahun 1991.

Kapten kapal Smith ditemukan pada tanggal 9 Agustus 1991, setahun setelah ditemukannya seorang korban yang beruntung bernama Wenny Kathe, dia diselamatkan dari atas gunung es. Selama berpuluh-puluh tahun hanyut terapung-apung di atas lautan, namun tidak membuatnya kelihatan tua dan lemah, Kapten Smith yang meskipun telah berusia 139 tahun, namun masih tampak seperti orang yang berusia 60 tahun lebih, dan bahkan dia masih menganggap bahwa saat itu adalah masa-masa sekitar tenggelamnya Kapal Titanic pada tanggal 15 April 1912.

Melalui identifikasi sidik jari yang masih tersimpan dalam catatan pelayaran laut, maka bisa dipastikan identitas Kapten Smith.

Seorang lagi korban musibah Kapal Titanic, Wenny Kathe yang berusia 29 tahun diselamatkan di atas gumpalan es Samudera Atlantik Utara pada tanggal 24 September 1990.

Namun yang membuat orang terkejut adalah sejak dia hilang pada tahun 1912 hingga sekarang, tidak terlihat tanda-tanda tua sedikitpun juga.

Dia ditemukan dan diselamatkan di atas gumpalan es 363 km barat daya Islandia. Kantor pelayaran telah menemukan daftar nama penumpang Kapal Titanic dan menegaskan keaslian identitas dirinya.

Smith, kapten kapal Titanic dan penumpangnya Wenny Kathe adalah saksi hidup orang hilang yang muncul kembali melalui lintasan lorong waktu.

Oleh karena mereka menghilang dan muncul kembali secara misterius, maka hal ini sangat menarik perhatian orang banyak.

Ilmuwan Amerika Ado Snandick berpendapat, mata manusia tidak bisa melihat keberadaan suatu benda dalam ruang lain, itulah obyektifitas keberadaan lorong waktu.

Dalam sejarah, orang, kapal-kapal, pesawat terbang dan lain-lain sebagainya yang hilang secara misterius seperti yang sering kita dengar di perairan Segitiga Bermuda, sebenarnya adalah masuk ke dalam lorong waktu yang misterius ini.

Dalam penyelidikannya terhadap lorong waktu, John Buckally mengemukakan teori hipotesanya sebagai berikut.

Pertama, obyektifitas keberadaan lorong waktu adalah bersifat kematerialan, tidak terlihat, tidak dapat disentuh, tertutup untuk dunia fana kehidupan umat manusia, namun tidak mutlak, karena terkadang ia akan membukanya.

Kedua, lorong waktu dengan dunia manusia bukanlah suatu sistem waktu, setelah memasuki seperangkat sistem waktu, ada kemungkinan kembali ke masa lalu yang sangat jauh, atau memasuki masa depan, karena di dalam lorong waktu tersebut, waktu dapat bersifat searah maupun berlawanan arah, bisa bergerak lurus juga bisa berbalik, dan bahkan bisa diam membeku.

Ketiga, terhadap dunia fana (ruang fisik kita) di bumi, jika memasuki lorong waktu, berarti hilang secara misterius, dan jika keluar dari lorong waktu itu, maka artinya adalah muncul lagi secara misterius.

Disebabkan lorong waktu dan bumi bukan merupakan sebuah sistem waktu, dan karena waktu bisa diam membeku, maka meskipun telah hilang selama 3 tahun, 5 tahun, bahkan 30 atau 50 tahun, waktunya sama seperti dengan satu atau setengah hari.

Dalam ajaran Buddha terdapat satu bait penuturan: “Bagaikan sehari di kahyangan, tapi rasanya sudah ribuan tahun lamanya di bumi, tampaknya memiliki makna kebenaran yang sangat dalam

Bus Pahala Kencana yang Hilang dan muncul kembali pada waktu dan tempat berbeda.
Kendaraan itu sempat dilaporkan hilang di tengah Alas (hutan) Bonggan, pada Kamis (22/6) dini hari lalu. Cerita ini sempat menggegerkan warga Kecamatan Todanan, Blora, Jawa Tengah.

Cerita bermula saat jalur Rembang-Juwana-Pati macet total. Kejadiannya pukul 02.00 dini hari. Pengakuan sopir dan kenek bus, mereka masih berada di jalur pantai Utara Jawa. Indikatornya lampu jalanan masih terang dan di sepanjang jalanan masih ada becak.

Sopir bus melihat truk di depannya berhenti dan berupaya menyalip. Namun, saat itu jalanan menanjak. Kenek bus menahan agar sopir memberi kesempatan truk mendaki jalan menanjak lebih dulu.

Setelah truk berhasil mendaki, sopir bus pun berusaha mendaki tanjakan. Namun tiba-tiba mesin mati. Bus tidak kuat menanjak dan melorot turun. Sopir dan kenek turun untuk memeriksa bus.

Mereka pikir masih berada di jalur Pantura. Tetapi yang terjadi justru berada di tengah hutan. Pohon jati besar di sekeliling bus. Sementara jalan tempat bus berada adalah jalan kecil, jalan kampung.

Setelah bus berhenti, sopir dan kenek turun. Penumpang juga turun semua. "Mereka kebingungan hingga pagi datang. Bus dan dua truk baru bisa keluar setelah sinar terang matahari," cerita petugas Polsek Todanan, Blora, Briptu Trio.

Mengapa sopir bus dan truk bisa tersesat? Apakah bus itu masuk lorong waktu seperti masyarakat bicarakan? Menurut pandangan spiritual Ki Kusumo, ini yang dinamakan dengan Mingmang.

Ki Kusumo mempunyai tips agar tidak tersesat saat berkendara dan diganggu oleh dunia lain. "Dekatkan diri pada yang maha kuasa," tegas dia.

Related Posts

MISTERI FENOMENA LORONG WAKTU
4/ 5
Oleh

Jangan lupa untuk memberikan komentarnya Disini...