Goa siluman bukan hanya goa saja namun juga menjadi bekas pesanggrahan Sultan Hamengku Buwono II. Jika mengunjungi Goa Siluman maka anda akan menjumpai relief burung Beri meski sudah aga rusak karena usia, namun masih menyisakan bentuknya yang unik. Selain itu terdapat beberapa anak tangga untuk menuju lorong kemudian pintu lengkung,lalu pintu persegi, dan beberapa pintu sederhana. Pesanggrahan ini dilengkapi dengan ornamen-ornamen indah motif kain batik, dan terdapat kolam air.
Areal pesanggrahan mencakup wilayah kanan dan kiri jalan. Mungkin sedikit mengherankan, tapi itu benar. Apakah ada bagian bangunan yang terpotong dengan keberadaan jalan? Ternyata tidak. YogYES memastikannya dengan melihat bagian bangunan di kiri jalan yang merupakan pintu gerbang masuk pesanggrahan ini. Pintu itu bersambungan dengan lorong menuju areal bangunan yang berada di kanan jalan. Artinya, lorong yang menghubungkan kompleks di kanan dan kiri jalan itu berada di persis di bawah jalan raya menuju Berbah itu.
Gua Siluman tak berdiri sendiri karena di sekitarnya ada beberapa gua yang lainnya yakni Gua Bibijilan (717 meter), Gua Adni (635 m), Gua Nyangkut (390 m), Gua Kubang Lanay (302 m), Gua Tanpa Nama (400 m), Gua Landak, Gua Tahi, Gua Karsim, Gua Bisono, Gua Idin, Gua Gede, Gua Kole dan Gua Kecapi.
Pada bangunan pintu gerbang itu, kami menjumpai relief burung Beri di bagian atasnya. Bentuknya yang unik masih dapat dilihat jelas meski beberapa bagian sudah mengalami kerusakan karena dimakan usia. Sementara pada bagian bawah pintu, terdapat beberapa anak tangga yang menghubungkan bagian luar dengan lorong. Bila masuk lebih ke dalam, akan dijumpai lagi sebuah pintu yang bagian atasnya berbentuk lengkung, mungkin berfungsi sebagai penanda sudah memasuki lorong.
Seperti banyak pesanggrahan pada masa awal Kraton Yogyakarta, Gua Siluman juga memiliki areal taman dan kolam. Saat ini, di areal taman itu ditanam beragam tanaman hias sehingga areal ini tampak hijau. Tanaman hias itu tumbuh di pinggir dua buah kolam segi empat yang juga merupakan bagian dari bangunan pesanggrahan. Bagian pinggir dan dasar kedua kolam itu sebenarnya terbuat dari plesteran yang cukup bagus, namun sayang tak bisa dilihat karena airnya tak begitu bening.
Berkeliling ke sisi barat daya, terdapat satu buah kolam air lagi yang berbentuk lingkaran. Kolam itu dihiasi dengan arca burung Beri dengan paruhnya yang menonjol. Bentuknya sangat unik, terutama karena paruhnya sekaligus berfungsi sebagai pancuran air. Kolam serupa sebenarnya juga terdapat di sebelah tenggara, namun arcanya sudah mengalami kerusakan dan kolamnya mulai terpendam tanah.
Hingga saat ini, beragam aktivitas kalangan Kraton selain semedi yang dilakukan di Pesanggrahan Gua Siluman belum bisa terjawab, termasuk siapa saja yang pernah bersemedi di tempat ini. Hal lain yang masih jadi misteri adalah nama bangunannya sendiri. Tembang macapat yang memuat pendirian bangunan ini mengatakan nama bangunan adalah Gua Seluman, namun papan nama yang ada di kompleks bangunan sekarang menyebut nama bangunannya Gua Siluman.
Dahulu, banyak orang menganggap bangunan ini angker sehingga tak sembarangan orang bisa memasukinya. Namun kini anggapan itu sudah tak ada sebab beberapa orang bahkan menggunakan areal pesanggrahan untuk tempat ngobrol. Jadi, anda bisa mengunjungi salah satu situs bersejarah ini tanpa merasa takut.
MISTERI GUA SILUMAN DI JOGJA
4/
5
Oleh
Unknown
Jangan lupa untuk memberikan komentarnya Disini...